1. ALLAH PENCIPTA DAN PENGUASA DUNIA

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Allah adalah kekal, melampaui ruang dan waktu, dan bersifat Maha dalam keberadaan-Nya (Keluaran 20:1-7, Roma 1:20). Dia satu-satunya Allah yang Esa, Pencipta langit bumi dan segenap isinya (Kejadian 1:1-28, Mazmur 134:1-3, Matius 19:4), dan Pemelihara kehidupan yang berdaulat penuh atas semua ciptaan-Nya (Mazmur 97:9-10, 1 Petrus 1:3-5). Allah adalah sumber kehidupan manusia, diluar Dia, manusia tidak dapat hidup benar, binasa dalam kesementaraan dan kekekalan akibat dosa. Namun Dia juga Allah yang menyatakan kasih dalam kedaulatan, dan kerelaan kehendak Nya, sekalipun manusia telah melanggar ketetapan-Nya (Kejadian 1:1-31, Yohanes 3:16). Allah itu bersifat Transenden sekaligus juga Imanen, dan yang membuat manusia terpisah dari Allah adalah dosa (Yeremia 23:23-24, Yesaya 59:1-2).

2. YESUS KRISTUS PENEBUS DOSA, JURUSELAMAT SATU-SATUNYA

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, Pribadi kedua Allah Tritunggal, Allah sejati dan Manusia sejati, dalam dua natur yang tidak terpisah atau tercampur, hakekat paradoks yang absolut (Yohanes 1:1-3, Filipi 2:5-8). Dia dikandung dalam kesucian oleh Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria (Matius 1:22-23). Tidak termasuk dalam dosa turunan. Hidup tanpa dosa, dan menebus dosa manusia, dengan mati tersalib sebagai korban yang sempurna dengan mencurahkan darah Nya yang suci (Ibrani 14:5,1 Petrus 2:22-25). Bangkit dari kematian, naik kembali ke surga, dan akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (1 Korintus 15:12-13, Kisah Rasul 1:11). Dia adalah Juruselamat dan Pengantara satu-satunya antara Allah Sang Pencipta dengan manusia ciptaan Nya (Yohanes 3:16, 6:14, Ibrani 9:13-15, 1 Yohanes 2:1). Yesus adalah penebus dosa atas pemberontakan manusia di Taman Eden, diluar Yesus Kristus tidak ada jalan keselamatan, dan manusia akan tetap dalam kebinasaan hingga kekekalan (Yohanes 6:35-51).

3. ROH KUDUS PEMIMPIN PADA KEBENARAN

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Roh Kudus adalah Allah yang menyatakan diri, Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal (Kejadian 1:2, Yohanes 14:16-17), yang menginsafkan manusia akan dosa, dan memampukan manusia oleh kuasa-Nya untuk percaya kepada Yesus Kristus Tuhan (Yohanes 16:8-11, 1 Korintus 12:3). Dia memimpin orang percaya agar hidup berjalan dalam kebenaran berbekal kemampuan karena penebusan, dan  melengkapi semua orang percaya untuk hidup melayani sebagai gereja Tuhan (Yohanes 14:26, 16:5-12, Roma 8:9-10). Diluar Roh Kudus manusia tidak akan mampu percaya kepada Yesus Kristus, dan berjalan dalam kebenaran yang sesungguhnya (Yohanes 16:13-15, Roma 8:5-7). Roh Kudus yang memberikan karunia-karunia Roh sesuai kerelaan kehendak-Nya, dan kepentingan situasional umat-Nya, dalam melengkapi gereja-Nya yang setia dalam pelayanan sebagai Tubuh Kristus (1 Korintus 12:1-11, Roma12:6-8). Karunia bersifat tidak menetap seperti talenta tapi melengkapi talenta sehingga tak hanya kemampuan tapi juga kuasa, atau kuasa khusus seperti kesembuhan, mujizat, dalam menjalankan misi Pemberitaan Injil. Roh Kudus juga yang memampukan umat yang setia untuk hidup berbuah sehingga menjadi identitas yang harus ada dan bersifat menetap pada orang percaya, yaitu Buah Roh (Galatia 5:22-25). Seperti yang dikatakan oleh Yesus Kristus Kepala Gereja; Pohon dikenal dari kualitas Buahnya, bukan sekedar kuantitasnya (Matius 7:15-23). Jangan lupa, orang yang dipakai mengadakan mujizat pun (Karunia Roh) bisa masuk neraka, tapi yang melakukan kehendak Allah (Buah Roh) itulah yang masuk surga, ayat 21-23.  

4. ALLAH TRITUNGGAL

STTM, percaya dan mengakui bahwa;Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus, adalah Allah Tritunggal (Kejadian 1:26, Matius 3:16-17). Tiga kepribadian dalam Satu Kesatuan yang tak terpisahkan, tak tercampurkan, Allah yang Esa, bukan Allah yang banyak. Allah Tritunggal yang Satu dalam berkarya; menciptakan segala ciptaan, dan menebus manusia dari kejatuhan kedalam dosa, dan memelihara kehidupan orang pilihan-Nya (Kejadian 1:2,26, Yohanes 1:1-3, 3:16, 16:7-11, 1Korintus 12:3, Roma 8:26-30). Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus, tiga Pribadi Satu Kesatuan, bersama berkarya dalam sepanjang kehidupan orang percaya hingga kekekalan. Allah Tritunggal, adalah Allah yang menyatakan kasih-Nya yang Maha, dan sepenuhnya dalam Kedaulatan-Nya. Allah Tritunggal bukan materi, melainkan Roh. Dia melintasi, melampaui, ruang dan waktu, sehingga ke Tritunggalan-Nya harus dipahami sesuai dengan hakekat-Nya yang disaksikan oleh Alkitab, bukan hakekat manusia yang materi dan terbatas, berada dan terikat dalam ruang dan waktu (2 Tawarikh 6:18, Mazmur 90:1-6, Yesaya 31:3, Markus 10:27, 1 Korintus 1:21-25). Ruang pikir manusia yang terbatas akan dimampukan oleh Iman yang benar untuk memahami hakekat Allah Tritunggal yang tidak terbatas, sehingga orang percaya bisa mengerti oleh Imannya dari apa yang tadinya tidak dimengerti oleh pikirannya (Ibrani 11:1-3). Iman (dimensi rohani) dan Pikiran (dimensi jasmani) bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dua dimensi yang menyatu pada orang percaya sehingga mampu menerima kebenaran yang disaksikan Alkitab.

5. MANUSIA DAN KEJATUHANNYA

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (Kejadian 1:26-28, Mazmur 8:3-6). Hidup dalam keterbatasan di penciptaannya, ada yang boleh dan tidak boleh, tidak bebas semaunya, kecuali kebebasan yang diberikan Allah kepadanya (Kejadian 2:16-17, Yeremia 10:23-24). Memiliki potensi yang cukup untuk menjalankan semua perintah Allah (bisa taat, tapi bisa tidak taat, namun harus taat, Roma 5:18-19). Manusia sempurna dalam keterbatasannya, hanya Allah yang sempurna dalam ke-tidak terbatasan-Nya. Manusia seharusnya mentaati perintah Allah yang jelas tidak memberi kebebasan untuk bertindak menurut dirinya, seperti Kristus yang taat sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2:8), dan sekalipun bisa namun menaklukkan diri-Nya kepada Bapa (Matius 26:39-41). Dalam kesempurnaannya sebagai ciptaan manusia tidak berdosa, tapi bisa berdosa. Manusia telah melanggar perintah Allah yang seharusnya ditaati, jatuh ke dalam dosa yang berbuahkan maut (Kejadian 2:16-17, 3:6-7, Roma 5:12, 1 Korintus 15:22). Manusia dihukum bukan karena menyalahgunakan kehendak bebas, karena memang tidak ada kebebasan sepenuhnya. Tetapi kebebasan yang terbatas yang Allah berikan, dan manusia melanggar perintah larangan dari Allah supaya tidak memakan buah yang dilarang (tidak bebas). Manusia mati sepenuhnya; secara rohani (terpisah dari Allah saat itu juga), dan secara jasmani (mati dalam proses waktu), yang dalam hidupnya terikat oleh dosa, berada dibawah kutuk dosa, dan tidak bisa tidak berdosa (Mazmur 143:2, Roma 3:10-12). Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya dari kutuk dosa oleh perilaku keagamaannya seperti kasus usaha agama Menara Babel (Kejadian 11). Karena itu manusia memerlukan penebusan yang sempurna untuk jalan keselamatannya, bebas dari maut dan mampu hidup benar oleh kuasa penebusan Yesus Kristus (Yohanes 1:12-13, 8:11, 14:6, Ibrani 7:25:27).

6. ALKITAB

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang hidup, pernyataan dan penyataan diri Allah yang sempurna (Matius 5:17-19, Lukas 1:70, Ibrani 9:15-25, 1 Petrus 1:24-25). Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak terpisahkan melainkan janji keselamatan dan penggenapan yang menjadi satu kesatuan kebenaran Firman Allah (Matius 5:17, Ibrani 8:3-6, 9:13-17). Perjanjian Baru tidak mungkin dipahami sepenuhnya tanpa Perjanjian Lama, demikian juga sebaliknya. Alkitab tidak ada salah, atau keliru dalam teks aslinya, karena diilhamkan oleh Roh Kudus kepada manusia melalui para nabi, rasul, atau orang yang dipilih-Nya. Alkitab tidak bisa salah, karena tidak bergantung kepada manusia penulisnya yang memang bisa salah, melainkan bergantung kepada Roh Kudus yang tidak bisa salah, yang menginspirasikannya kepada para penulis kitab suci (Ulangan 12:6, Galatia 1:11-12, 2Petrus 1:20-21). Alkitab bersifat final, tidak boleh ditambah atau dikurangi (Ulangan 4:1-2, Mazmur 119: 88,89,160, Roma 9:6, Wahyu 22:18-19).

Alkitab memiliki otoritas sepenuhnya sebagai kuasa tertinggi dalam mengatur, mengoreksi, dan memperbaiki, kehidupan orang percaya, agar hidup kudus dalam kebenaran dan keadilan sebagai gambar dan rupa Allah yang sempurna (Mazmur 119:105, Matius 5:48, Efesus 6:17, 2 Timotius 3:16-17, Ibrani 4:12-13). Untuk memahami Alkitab dengan benar maka biarlah Alkitab menafsir Alkitab sebagai penafsir utama. Ayat tidak bisa lepas dari Perikop, dan perikop tidak bisa lepas dari Pasal, dan pasal tidak bisa lepas dari Kitab, dan kitab tidak bisa lepas dari Kitab-Kitab lainnya baik di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tiap bagian Alkitab para Nabi, Rasul, dan lainnya, saling menjelaskan dan melengkapi dengan cara yang bisa dipelajari. Memperhatikan teks dan konteks agar tidak terjebak menjadi salah.

7. KESELAMATAN ORANG PILIHAN

STTM, Percaya dan mengakui bahwa; Penebusan dosa dan Keselamatan hanya ada di dalam dan oleh Yesus Kristus Tuhan (Kisah Para Rasul 4:11-12, Yohanes 14:6). Mutlak kasih karunia Allah dan bukan hasil usaha agamawi manusia (Efesus 2:8-10).Kesadaran akan dosa, Pengakuan Iman akan penebusan dengan percaya kepada Yesus Kristus, adalah semata-mata oleh pertolongan Roh Kudus yang memampukan orang untuk percaya (Yohanes 16:8-11, 1Korintus 12:3). Bisa percayapun adalah anugerah Allah, bukan keunggulan orang beragama. Keselamatan adalah rencana Agung Allah dalam kekekalan yang menjadi nyata dalam perjalanan iman orang percaya yang bertanggungjawab mengerjakan Keselamatan yang dianugerahkan Allah, bukan bekerja (usaha agama) untuk mendapatkan keselamatan (Efesus 1:3-14, 2:1-10, Filipi 2:12-16).

Keselamatan bersifat kekal, sekali untuk selamanya, tidak bisa hilang (Yohanes 17:2, Ibrani 10:9-10). Namun keselamatan tidak sama dengan sekedar ritual gerejawi menerima Baptisan, Perjamuan Kudus, dan terlibat kegiatan pelayanan gereja, melainkan ditandai dengan hidup benar, berbuah dalam Roh (Matius 7:21-23, Galatia 5:22-23, Efesus 4:21-32). Mengerjakan keselamatan dengan bertanggungjawab karena sudah menerima kesalamataan, dan bukan untuk mendapatkan keselamatan (Filipi 2:12-16,1 Yohanes 3:9-10). Pohon dikenal dari buahnya, demikianlah kehidupan orang yang sudah diselamatkan dikenali dari buah hidupnya, bukan sekedar pengakuan mulutnya (Matius 7:17-20, 15:7-9). Banyak yang dipanggil yaitu menjadi Kristen ke gereja tapi tidak masuk surga, tapi sedikit yang dipilih menjadi Kristen berbuah sebagai tanda dan masuk surga (Matius 22:11-14). Dan hidup benar adalah tanggungjawab orang percaya atas kemampuan yang diberikan Roh Kudus pada waktu penebusan yang sempurna oleh Kristus, dengan menjadikan orang percaya anak-anak Allah yang memiliki kuasa hidup benar (Yohanes 1:12, Ibrani 7:25-26). Orang percaya kepada Kristus, adalah orang berdosa yang bisa tidak berdosa, karena telah ditebus secara sempurna oleh darah Yesus dan dapat hidup benar, tidak berbuat dosa lagi (Roma 6:1-8, 1 Yohanes 3:9). Karena itu orang percaya dituntut untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa sempurna; Yang sebagai pribadi (Matius 5:48), sebagai gereja (Yohanes 17:23), dan berproses terus menerus, bertumbuh kearah sempurna (Roma 12:1-2), bukan sebaliknya. Barang siapa yang masih balik kepada dosanya Alkitab menyebutnya seperti anjing dan babi (2 Petrus 21-22). Keberdosaan yang kembali berulang dan terus menjadi tanda orang yang belum tentu diselamatkan. Kasus Yudas menjadi sangat jelas, orang yang dipanggil berada dilingkungan pelayanan tapi bukan orang pilihan karena itu jatuh dan binasa (Yohanes 17:12). Kejatuhan dan keterhilangan hanyalah bukti bukan orang pilihan yang telah diselamatkan. Tapi sekali lagi yang telah diselamatkan tidak akan mengulang dosanya melainkan terus menunjukkan kemajuan imannya sehingga semakin nyata bagi orang disekitarnya. Ingat, manusia bisa tertipu oleh perilaku agama, tetapi Tuhan tidak.

8. GEREJA YANG KUDUS DAN AM

STTM, Percaya dan mengakui bahwa; Gereja adalah satu dan kudus, yang dimulai dari pembentukan umat-Nya di Perjanjian Lama (Ulangan 7:1-11), dan digenapi dalam Perjanjian Baru yang Kepalanya adalah Yesus Kristus Tuhan (1 Petrus 2:9-10). Gereja ada disegala abad dan tempat (terikat menyatu sebagai anggota tubuh Yesus Kristus), yang kelihatan (sudah bertobat), dan belum kelihatan (dalam proses pertobatan). Jemaat adalah anggota Tubuh Kristus yang satu dalam kepelbagaiannya (1 Korintus 1:10-17, 12:12-26, Efesus 1:18-23).

Gereja dibangun di atas Batu Karang yaitu Yesus Kristus, dan dipanggil untuk mewartakan kabar sukacita, membagikan kasih, dan menjadi saksi Yesus Kristus dalam seluruh aspek kehidupannya baik perkataan maupun perbuatan, dengan pertolongan Roh Kudus (Matius 28:18-20, Matius 22:37-40, Kisah Rasul 1:8). Gereja bersifat Misioner dengan menjadi berkat bagi sesamanya, bergerak keluar, berbagi dan bukan membangun mercusuar bagi dirinya (Kisah Para Rasul 18:5-6, Galatia 6:9-10). Bersifat Kritis memandang dan menjawab dunia, sehingga gereja tidak tertipu dan terbawa arus Zaman melainkan sebaliknya memenangkan Zaman (Markus 13:21-23, Kisah Para Rasul 20:28-30, 1 Timotius 4:16).Gereja adalah orangnya (satu), sementara organisasi (banyak) adalah konsekuensi logis tata tertib hukum organisasi. Karena itu sudah semestinya gereja saling memahami dengan kembali kepada kemutlakan kebenaran Alkitab bukan warisan denominasi. Gereja dipanggil untuk terus menerus memperbaharui diri sehingga semakin nyata perbedaannya dengan dunia ini. Gereja bukanlah perusahaan, milik diri, atau kelompok, yang bisa diwariskan, melainkan milik Kristus dalam kesatuan persekutuan umat-Nya, melalui organisasi yang saling mengawasi, sehingga menjadi alat yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan Gereja Nya.

9. AKHIR ZAMAN

STTM, Percaya dan mengakui bahwa; Saat ini gereja hidup di dunia di Zaman akhir dan menuju berakhirnya Zaman, yang dimulai sejak kenaikan Kristus ke Surga hingga kedatangan-Nya kembali yang ditandai berbagai hal, antara lain; Ajaran sesat, Perang, Kelaparan, Bencana alam, dan Degradasi moral yang mengerikan (Kisah Para Rasul 1:11, Matius 24, Markus 13, 2 Timotius 3:1-9).

Yesus Kristus Tuhan akan datang untuk yang kedua kalinya untuk mengakhiri dunia yang telah rusak oleh dosa, datang bukan sebagai Penyelamat melainkan sebagai Hakim Agung (Kisah Para Rasul 17:30-31, Yakobus 5:8-9).

Dia pasti datang, namun tidak seorangpun yang mengetahui kapan waktu kedatangan-Nya, sekalipun banyak yang mengaku mendapat tahu (Markus 13:31-32, 1 Tesalonika 5:1-2). Gereja dituntut untuk senantiasa siap sedia dengan mawas diri pada penyesat dengan ajaran sesatnya, berjaga-jaga dengan hidup benar. Menyambut kedatangan-Nya menyukakan hati orang percaya, dan bukan menakutkan, karena kedatangan-Nya adalah penggenapan janji Tuhan akan bumi baru, langit baru, dan tubuh baru yaitu tubuh kemuliaan dalam kekekalan (Yohanes 14:1-3, Kisah Para Rasul 1:10-11, 2 Petrus 3:10-12). Kedatangan Tuhan adalah penantian tertinggi dan mulia bagi Gereja yang menjalani panggilannya, hidup benar sesuai Firman Tuhan, dan menjaga kesuciannya di tengah dunia yang berdosa dan penuh tipu daya.

10. PENGAKUAN IMAN

STTM, percaya dan mengakui bahwa; Sebagai umat Kristen yang dipanggil dalam persekutuannya dengan Gereja, umat Kristen, di segala abad dan tempat, menghayati imannya sesuai dengan pokok-pokok; Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, Pengakuan Iman Athanasius, Katekesmus Westminster, Katekismus Heidelberg, serta ajarannya berpegang pada ajaran Reformasi dalam berteologi. Menafsirkan Alkitab oleh Alkitab sebagai yang tertinggi, dan terikat seutuhnya pada keseluruhan isi Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Pengakuan Iman Gereja, Alkitablah sepenuhnya yang menjadi dasarnya. Karena itu semua Pengakuan Iman wajib diuji oleh Alkitab sebagai kebenaran yang mutlak dan final. Pengakuan Iman Gereja berjalan seturut pergumulan Zamannya, karena itu perlu penyegaran pemahaman yang terus diperbaharui menurut dan oleh Alkitab yang bersifat final.

Top